Saking mudahnya mengajukan pinjaman online, seorang warga seperti mendapatkan uang kaget. Sayangnya uang kagetnya tidak bisa digunakan karena terindikasi berasal dari perusahaan pinjaman online. Lebih kaget lagi, proses transfer tidak diawali dengan proses pengajuan. Artinya transferan tersebut bukan atas permintaanya.
Nah, mengamati fenomena pinjol cepat cari dan mudah tersebut sebenarnya ada beberapa hal yang perlu diwaspadai. Jangan sampai, alih-alih senang mendapatkan transferan, just kita harus waspada. Jangan sampai justru malah dituntut untuk mengembalikan transferan plus dengan bunganya. Jika sudah demikian, justru kita yang dirugikan.
Beberapa dugaan penyebab datangnya transferan tidak diundang salah satunya adalah penyalahgunaan data. Bisa juga karena diproses secara manual oleh oknum orang dalam dengan harapan agar debitur menanggung bunga pinjamannya.
Beberapa kemungkinan memang masih bisa terjadi. Yang paling penting adalah bagaimana cara mengatasinya jika tiba-tiba mendapatkan transferan yang tidak diinginkan, terlebih dari pinjaman online ilegal.
Catat nomor rekening pengirim
Langkah pertama adalah catat nomor rekening pengirim. Capture pengiriman lengkap dengan bukti nomor rekening pengirim, jumlah yang dikirimkan, serta tanggal dana transferan diterima. Proses pencatatan ini merupakan proses identifikasi sebagai data dan bukti jika dibutuhkan.
Laporkan kepada pengirim jika itu perusahaan
Perusahaan pinjaman online yang legal biasanya memberikan notifikasi berupa pesan singkat, email atau notifikasi di aplikasinya jika ada transaksi atau pengiriman dana saat melakukan pinjaman.
Jika ada notifikasi, segeralah menghubungi call center perusahaan yang mentransfer dan menjelaskan apa yang sedang terjadi serta usaha untuk mengembalikan dananya kembali.
Jangan sesekali menggunakan dananya. Karena belum ada kejelasan sebenarnya bagaimana hal tersebut bisa terjadi tanpa adanya permintaan dari debitur yang menerima transferan dana.
Laporkan kepada pihak bank
Agar ada bukti yang valid serta penengah yang menjadi pihak ketiga adalah meminta pendampingan dari bank serta menjelaskan kronologisnya. Dengan begitu bank akan membantu mencatat serta memverifikasi laporannya agar bisa ditindaklanjuti terlebih jika kasusnya dilaporkan kepada pihak yang berwenang.
Segera ganti semua password akun digital yang sensitif
Jika mendapatkan transferan yang tidak diketahui asal muasalnya. Baiknya segera melakukan pembaharuan pada setiap akun digital maupun akun sosial media yang digunakan. Dikhawatirkan ada data-data yang bocor sehingga proses pengajuan pinjaman digunakan oleh orang lain dengan menggunakan data-data kita yang sudah diketahui orang lain tersebut.
Salah satu kebocoran data tersebut, kemungkinannya bisa terjadi karena pernah meminjam lewat pinjaman online ilegal sehingga ada kemungkinan data pada akhirnya diperjualbelikan kepada pihak ketiga.
Untuk menghindari kejahatan serupa, jangan pernah lagi melakukan pinjaman atau transaksi lewat pinjaman online ilegal. Pastikan bahwa pinjaman legal yang dipilih sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan sehingga lebih terjamin dan memiliki payung hukum yang kuat.
Salah satu contohnya adalah kredivo yang memberikan pinjaman tunai hingga 30 juta rupiah Bagi member premium. Bunga cicilan kredivo sangat rendah dibandingkan dengan perusahaan sejenis dan terjangkau sekali hanya 2,6% per bulan. Cicilannya juga fleksibel dan bisa diangsur sampai dengan 12 bulan.
Selain cicilan, kredivo juga memiliki pinjaman tunai menerapkan bunga serupa. Perbedaannya, hanya dikenai biaya admin sebesar 6% saja yang diambil dari pokok pinjaman di muka. Sehingga debitur tidak perlu menyediakan uang muka maupun jaminan ketika mengajukan pinjaman lewat Kredivo.
Kredivo sudah bekerjasama dengan ratusan mitra yang kini bisa melakukan transaksi secara online maupun offline. salah satu contohnya misalnya seperti restoran cepat saji seperti McDonald, gerai ritel seperti Ikea, atau counter handphone seperti Erafone. Semuanya bisa menerima transaksi lewat kredivo baik secara online maupun offline.